Jurnal Koreksi dan Jurnal Penyesuaian: Definisi, Perbedaan, Contoh dan Pembahasan
Seri Akuntansi-Penting bagi calon
akuntan untuk membedakan antara jurnal koreksi dan jurnal penyesuaian. Lantas,
apa yang dimaksud dengan jurnal koreksi dan apa yang dimaksud dengan jurnal
penyesuaian? Seperti apa ilustrasi jurnal koreksi dan jurnal penyesuaian?
Temukan semuanya pada artikel ini.
Apa Definisi Jurnal
Koreksi dan Jurnal Penyesuaian?
Jurnal koreksi adalah
jurnal yang dibuat dengan maksud untuk mengoreksi nilai transaksi yang telah
salah dibukukan dan atau untuk mengoreksi penggunaan klasifikasi akun yang
salah (salah dalam identifikasi akun). Sedangkan jurnal penyesuaian adalah
jurnal yang dibuat dengan tujuan untuk memperbaharui data akuntansi agar
menjadi akurat dan tidak salah saji.
Apa Perbedaan Antara Jurnal Koreksi dan Jurnal
Penyesuaian?
Dari pengertian di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa jurnal koreksi dibuat atas kesalahan saat
pencatatan dan pembukuan (baik salah nilai maupun salah akun). Sedangkan jurnal
penyesuaian dibuat bukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi melainkan
untuk memenuhi konsep akrual dan deferral dalam akuntansi. Akuntan perlu membuat
jurnal penyesuaian atas transaksi yang memang sudah benar atau tidak ada
kesalahan nilai dan tidak salah akun. Yang dicatat akuntan adalah transaksi-transaksi yang terjadi pada suatu periode akuntansi namun belum dicatat.
Untuk memahaminya, silahkan baca artikel Ayat Jurnal Penyesuaian: Definisi, Fungsi,Tujuan, Contoh dan Pembahasannya.
Untuk memahaminya, silahkan baca artikel Ayat Jurnal Penyesuaian: Definisi, Fungsi,Tujuan, Contoh dan Pembahasannya.
Seperti Apa Contoh dan Pembahasan untuk Jurnal Koreksi
dan Jurnal Penyesuaian?
Berikut saya tampilkan
ilustrasi jurnal koreksi dan jurnal penyesuaian.
Ilustrasi Jurnal Koreksi
PT. Seri Akuntansi dan
Seri Pajak pada tanggal 1 Januari 2019 membeli peralatan kantor sebesar Rp
7,500,000 secara kredit. Ayat jurnal
transaksi yang seharusnya dibuat
adalah mendebit akun peralatan dan mengkredit akun utang senilai Rp
7,500,000. Namun, dalam kasus ini, terdapat beberapa kemungkinan transaksi
tersebut salah dicatat seperti berikut:
1. Pembelian peralatan dicatat sebagai perlengkapan
Pada kasus ini, akuntan mencatat
pembelian sebagai perlengkapan
(seharusnya perlengkapan) sebesar Rp 7,500,000. Atas kesalahan tersebut,
perlu dibuat jurnal koreksi.
2. Pembelian secara kredit dicatat sebagai pembelian tunai
Pada kasus ini, akuntan
salah mencatat pembelian secara kredit
sebagai pembelian secara tunai.
3. Pembelian peralatan secara kredit dicatat sebagai
pembelian perlengkapan secara tunai
Pada kasus ini, akuntan
seharusnya mencatat sebagai pembelian
peralatan secara kredit namun dicatat sebagai pembelian perlengkapan secara tunai.
4. Salah Catat nilai pembelian (nilai yang dicatat
terlalu kecil)
Pada kasus ini, pembelian
peralatan kantor sebesar Rp 7,500,000 dicatat oleh akuntan sebesar Rp 5,500,000.
Jurnal koreksi perlu dibuat dengan cara mendebet kekurangan saldo untuk akun
peralatan kantor dan menkredit akun utang.
5. Salah Catat nilai pembelian (nilai yang dicatat
terlalu besar)
Pada kasus ini, pembelian
peralatan kantor sebesar Rp 7,500,000 dicatat oleh akuntan sebesar Rp 17,500,000.
Jurnal koreksi perlu dibuat dengan cara mendebet kelebihan saldo untuk akun
peralatan kantor dan menkredit akun utang.
Ilustrasi Jurnal Penyesuaian
Tuang Fullo mendirikan
perusahaan perusahaan jasa marketing dengan nama “Aku Laku”. Pada akhir periode
Desember 2018, diperkirakan terdapat beberapa penyesuaian sebagai berikut:
- Pada akhir Desember 2018, diperkirakan nilai perlengkapan kantor sebesar Rp 10,000,000,-. Dari jumlah tersebut telah terpakai sebesar Rp 2,500,000,-.
- Piutang dagang dalam neraca saldo per 31 Desember 2018 menunjukkan jumlah sebesar Rp12.000.000,-. Ditaksir mungkin yang tidak tertagih sebesar Rp 1,200.000,-.
- Rekening listrik, air dan telepon bulan Desember 2018 yang belum dibayar sebesar Rp 250.000,-.
- Asuransi dibayar dimuka sebelum penyesuaian sebesar Rp 5,000.000,-. Pada Desember 2018 yang telah menjadi beban sebesar Rp 1,000.000,-.
- Sewa diterima dimuka pada neraca saldo menunjukkan kredit sebesar Rp 12,000,000,-. Sewa tersebut untuk masa 1 Mei 2018 sampai dengan 1 Mei 2019.
- Gedung disusutkan sebesar 10% setiap tahun. Gedung tersebut diperoleh dengan harga sebesar Rp 120,000,000,-
- Bunga yang masih harus diterima atas wesel tagih sebesar Rp 1,000,000,-.
Jurnal penyesuaian yang dibuat atas transaksi keuangan perusahaan “Aku Laku”